ORGANISASI DAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
ORGANISASI DAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
(Disusun Oleh Susi Adelia Nim 2016121040 Kelas 5a
Prodi Pendidikan Matematika)
A.
Tujuan
Umum
1. Untuk
memahami pengertian, dasar-dasar, sifat dan fungsi kepemimpinan, manajemen dan
organisasi.
2.
Untuk memahami organisasi sistem dalam
perspektif manajemen kepemimpinan.
3.
Untuk mengetahui hubungan antara
lingkungan organisasi dengan globalisasi.
4.
Untuk memahami bagaimana daur hidup
organisasi.
5.
Untuk memahami kaitan organisasi dengan
manajemen kepemimpinan.
6. Agar
proses pekerjaan tercapai dengan cara diatur, disusun sehingga seluruh
pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien dalam suatu organisasi.
B.
Tujuan
Khusus
1.
Peserta
mampu menjelaskan pengertian, dasar-dasar sifat serta fungsi kepemimpinan
2.
Peserta
mampu menjelaskan pentingnya fungsi kepemimpinan dan manajemen dalam organisasi
3.
Peserta
dapat menjelaskan dan
mengapresiasikan kharakteristik kepemimpinan
dalam Islam
4.
Sesuai dengan bidang dimana Organisasi
bergerak contoh bidang agama,sosial, ekonomi, dan Politik.
C. Indikator
1.
Pengertian,
tujuan dan fungsi kepemimpinan, manajemen dan organisasi
2. Karakteristik kepemimpinan
a.
Sifat-sifat
Rasul sebagai etos kepemimpinan
b.
Tipe-tipe
kepemimpinan
c.
Dasar-dasar
manajemen
d.
Unsur
manusia dalam manajemen
e.
Model-model
manajemen
3. Organisasi sebagai alat perjuangan
- Teori-teori organisasi
- Bentuk-bentuk organisasi
- Struktur organisasi
4. Organisasi
Sistem dalam Perspektif Manajemen Kepemimpinan
5. Lingkungan
Organisasi dan Globalisasi
6. Daur
Hidup Organisasi
7.
Hubungan
antara kepemimpinan, manajemen dan organisasi
D. Deskripsi
Bagi
suatu organisasi, ada dua lingkungan yang begitu besar dalam memberi pengaruh
bagi perkembangan organisasi, yaitu lingkungan internal dan lingkungan
eksternal. Kedua lingkungan tersebut mampu mengubah berbagai konsep yang telah
dibuat untuk selanjutnya disesuaikan dan dikondisikan kembali dengan
realitanya. Organisasi yang tidak mau dan cepat dalam mengantisipasi dengan
perubahan yang ada, maka organisasi tersebut akan tertinggal dengan sendirinya,
karena hanya mereka yang bisa beradpatasi dengan realita yang mampu bertahan
Dalam
perspektif manajemen kepemimpinan, pada prinsipnya pemimpin memegang peran
penting dalam mendorong pembentukan organisasi sesuai dengan pengharapan stake
holder. Seorang pemimpin dengan visioner yang dimiliki mampu mendorong sebuah
organisasi dari skala lokal ke skala nasional, bahkan ke skala internasional.
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang organisasi dengan berbagai
seluk beluknya, serta bagaimana organisasi dilihat dari segi perspektif
manajemen kepemimpinan.
E. Materi
1.
Kepemimpinan
dan Manajemen Organisasi
a.
Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership)
telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang
berbeda pula. Menurut Stoner, Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu
proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Dari pengertian diatas ada beberapa impikasi yaitu sebagai berikut.
1) Kepemimpinan menyangkut orang lain –
bawahan atau pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari
pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan status / kedudukan pemimpin
dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas
kepemimpinan seorang mmanajer akan menjadi tidak relevan.
2) Kepemimpinan menyangkut suatu
pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota
kelompok. Para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan
para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan
kegiatankegiatan pemimpin secara langsung, meskip[un dapat juga melalui
sejumlah cara secara tidak langsung.
3)
Selain
dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat
juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat
memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi
bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sebagai contoh, seorang
manajer dapat mengarahkan seorang bawahan untuk melaksanakan suatu tugas
tertentu, tetapi dia dapat juga mempengaruhi bawahan dalam menentukan cara
bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.
Kepemimpinan adalah bagian penting
manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan
yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja
mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga
mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan
pengawasan.
Tujuan kepemimpinan merupakan
kerangka ideal / filosofis yang dapat memberikan pedoman bagi setiap kegiatan
pemimpin, sekaligus menjadi patokan yang harus dicapai. Sehingga tujuan
kepemimpinan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang
inginkan secara efektif dan efisien.
Agar kelompok berjalan dengan
efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama yaitu sebagai berikut.
(1) Fungsi-fungsi yang berhubungan
dengan tugas (“task-related”) atau pemecahan masalah. Fungsi ini
menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat.
(2) Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok
(“group-maintenance”) atau sosial. Fungsi ini mencakup segala sesuatu
yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar sesuai persetujuan dengan
kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat, dan sebagainya.
b.
Manajemen
dan Organisasi
a)
Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan. Atau lebih jelasnya manajemen dapat didefinisikan
sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentuakn, menginterpretasikan, dan
pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing),
pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).
Pola Umum
Manajemen
(1) Manajemen pada dasarnya adalah alat
atau sarana daripada administrasi;
(2) Sebagai alat administrasi fungsi
manajemen adalah menggerakkan unsur statik daripada administrasi yaitu
organisasi ;
(3) Dalam fungsinya menggerakkan
organisasi, manajemen merupakan suatu proses dinamika yang meliputi fungsi
planning, organizing, actuating dan lain-lain ;
(4) Proses manajemen selalu diarahkan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu ;
(5) Dalam mencapai tujuan tersebut
manajer sebagai pelaksana manajemen menggunakan berbagai unsur yang tersedia
dalam organisasi ;
(6) Penggunaan unsur-unsur manajemen
tersebut selalu dilaksanakan dengan seefisien mungkin berdasarkan
prinsip-prinsip manajemen.
b)
Organisasi
Menurut Chester Bernard, Organisasi
adalah sistem kegiatan kerjasama (cooperative activities) dari dua orang
atau lebih.
Menurut Dwight Waldo, Organisasi
adalah struktur antar hubngan pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal dan
kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu system adminstrasi.
Menurut G.R. Terry, Organisasi
adalah berasal dari kata organism yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian
yang demikian dintegrasi hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh
hubungan mereka dengan keseluruhan orang terdiri dua bagian pokok yaitu
bagian-bagian dan hubungan-hubungan.
Jadi Organisasi adalah wadah serta
proses kerjasama sejumlah manusia yang terkait dalam hubungan formal dalam
rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian di atas ada
tiga unsur yang menonjol dan perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
a)
Bahwa
organisasi bukanlah tujuan, melainkan hanya alat untuk mencapai tujuan atau
alat untuk melaksanakan tugas pokok. Berhubungan dengan itu susunan
organisasi haruslah selalu disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau
perkembangan tugas pokok.
b)
Organisasi
adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam
hubungan formal.
c) Dalam organisasi selalu terdapat
rangkaian hirarki, artinya dalam suatu organisasi selalu terdapat apa yang
dinamakan atasan dan apa yang dinamakan bawahan.
Fungsi-fungsi organisasi adalah sebagai berikut. (1) Mengatur tugas dan kegiatan
kerjasama sebaik-baiknya; (2) Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan
yang dihadapi; (3) Mencegah kesimpangan kerja; (4) Menentukan pedoman-pedoman
kerja.
Organisasi yang baik memberikan
keuntungan sebagai berikut.
(1) Setiap orang akan mengerti tugasnya
masing-masing.
(2) Memperjelas hubungan kerja para
anggota organisasi.
(3) Terdapat koordinasi yang tepat antar
unit kerja.
(4) Menggunakan tenaga kerja sesuai
dengan kemampuan dan minat.
(5) Agar kegiatan administrasi dan
manajemen dapat dilakuakn secara efektif dan efisien.
2. Karakteristik Kepemimpinan
a.
Sifat-Sifat
Rasul sebagai Etos Kerja
Dalam Islam kepemimpinan adalah
bagian dari kepribadian Islam, sabda Rasulullah Saw. “ Setiap orang dari
kamu adalah pemimpin dan kamu bertanggngjawab terhadap kepemimpinan itu”
(Shahih Bukhari & Muslim)
Setiap manusia pasti memerankan
suatu kepemimpinan. Hadis Rasulullah mengatakan, “ Setiap anda adalah
pengasuh dan bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Pemimpin adalah pengasuh dan
bertanggungjawab terhadap rakyat. Laki-laki adalah pengasuh dikeluarganya dan
bertanggungjawab terhadap asuhannya. Wanita adalah pengasuh di rumah suaminya
dan bertanggungjawab pada asuhannya, pembantu adalah pengasuh harta majikannya
dan bertanggungjawab pada asuhannya”. (H.R. Imam Bukhari & Muslim).
Akhlak seorang muslim adalah tidak
mengejar kepemimpinan untuk dirinya. Tidak merebut kepemimpinan dari orang yang
layak memiliki kepemimpinan itu. Apabila diberi tanggungjawab kepemimpinan,
sementara dia lemah dan sanggup memikul, hendaknya dia menolak tanggungjawab
itu. Kecuali, pabila dia yang harus memegangnya maka dia wajib melaksanakannya.
Bila menghindar berarti berdosa, dan bila dia melaksanakan kewajiban itu dia
mendapat pahala. Nashnash menjelaskan hal tersebut yaitu sebagai berikut. 1) Jangan
meminta dan jangan memberikan amanah kepada orang yang berambisi / meminta
dijadikan pemimpin.
Dari Abu Hurairah, rasulullah Saw
bersabda “ Sesungguhnya kalian akan berambisi memperoleh kepemimpinan dan
itu akan menjadi penyesalan nanti pada hari kiamat. Alangkahnya bahagianya
orang yang terus menyusui (melaksanakan tugasnya) dan alangkah buruknya orang
yang menyapinya (melalaikan tugasnya) “ (H.R Bukhari & Nasai)
2) Jangan menolak bila diberi amanah
/ kepercayaan
Dari Abu Dzar katanya “Aku masuk
menemui Nabi bersama-sama dengan dua orang anak, pamanku, satu diantaranya”
Wahai Abu Dzar Sesungguhnya kammu lemah dan tugas itu amanah dan (dapat
mengakibatkan) kehinaan dan penyesalan pada hari kiamat. Kecuali bagi orang
yang mengambil dengan benar dan melaksanakan amanah yang diberikan kepada” (H.R.
Muslim)
Kepemimpinan
yang Efektif
(1) Menciptakan wawasan untuk masa depan
dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang organisasi.
(2) Mengembangkan strategi yang rasional
untuk menuju ke arah wawasan tersebut.
(3) Memperoleh dukungan dari pusat
kekuasaan dan seluruh anggota.
(4) Memberi motivasi yang kuat kepada
kelompok inti dan seluruh anggota untuk mencpai tujuan organisasi.
Ciri-ciri Pemimpin Islam
(1)
Setia.
Pemimpin dan orang yang dipimpinnya terkait kesetiaan kepada Allah
(2)
Tujuan
Islam secara menyeluruh
(3)
Berpegang
pada syariat dan Akhlak Islam
(4) Pengemban amanat / bertanggungjawab.
Prinsip Dasar Operasional Kepemimpinan
Islam
(1) Musyawarah
(2) Adil
(3) Kebebasan berfikir
Karakter Kepemimpinan Islam
(1) Tahu kemana harus diarahkan, kuasai
waktu dan jangan biarkan waktu mengontrol anda dengan menjadikan setiap saat
bekerja untuk Islam.
(2) Mengarah pada hasil yang kongkrit,
memusatkan perhatian diri pada hasil, ketimbang pada pekerjaannya itu sendiri.
(3) Membangun kekuatan bukan kelemahan,
termasuk diri anda dan para sahabat anda, akui kelebihan orang lain tanpa
merasa kedudukan anda terancam.
(4) Memusatkan perhatian pada beberapa
bidang utama, dimana kerja keras secara terus menerus yang akan memberikan
hasil yang cemerlang.
(5) Bertawakal kepada Allah dengan
meletakkan cita-cita yang tinggi, jangan batasi diri anda pada persoalan yang
mudah dan aman.
Sifat “mutu” yang harus dimiliki
pemimpin
(1) Akhlak yang baik
(2) Memiliki daya imajinasi
(3) Berfikir menurut fungsinya
(4) Mampu bersikap adil kepada semua
(5) Memiliki banyak minat
(6) Bersikap sebagai pendidik
(7) Memiliki emosional yang matang
(8) Bersikap sebagai perencana
(9) Mampu menghormati diri dan orang
lain
(10) Tekun, tegas, mampu mengorganisir
dengan rapi
(11) Bersemangat, energik, bersifat
sebagai pelatih
(12) Ekspresif (berbicara dan menulis)
(13) Logis, berpikir selalu tajam dan
selalu siap
(14) Bertanggungjawab, kreatif dan
pekerja keras
(15) Setia kepada semua kepentingan
b.
Tipe-tipe
Kepemimpinan
Dilihat bagaimana pemimpin itu
menggunakan kekuasaannya, ditentukan tiga buah tipe dasar, yaitu sebagai
berikut.
1)
Tipe Otoriter (autocratic)
Pemimpin yang bertipe demikian
dipandang sebagai orang yang memberikan perintah dan mengharapkan
pelaksanaannya secara dogmatis dan selalu positif. Dengan segala kemampuannya,
ia berusaha menakut-nakuti bawahannya dengan jalan memberikan hukuman
tertentu bagi yang berbuat negatif, dan hadiah untuk seorang bawahan yang
bekerja dengan baik (correct).
2)
Tipe Demokratis atau Partisifasi
Pemimpin demikian mengadakan
konsultasi dengan para bawahannya mengenai tindakan-tindakan dan
keputusan-keputusan yang diusulkan / dikehendaki oleh pimpinan serta berusaha
memberikan dorongan untuk turut serta aktif melaksanakan semua keputusan dan
kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan itu.
3)
Sedang pada tipe yang terakhir
Pemimpin sangat sedikit menggunakan
kekuatannya, bahkan memberikan suatu tingkatan kebebasan yang tinggi terhadap
para bawahannya atau bersifat “Free rein” (Laissez Faire) di dalam segal
tindakan mereka. Pemimpin demikian biasanya mempunyai ketergantungan yang besar
pada anggota kelompok untuk menetapkan tujuan-tujuan dan alat-alat / cara
mencapainya. Mereka (para pemimpin ‘ laissez faire’) menganggap bahwa peranan
meraka sebenarnya sebagai orang yang berusaha memberikan kemudahan (fasilitas)
kerja para pengikut, umpama dengan jalan menyampikan informasi kepada
orang-orang yang dipimpinnya, serta sebagai penghubung dengan lingkungan yang
ada di luar kelompok.
c.
Unsur-unsur
Manajemen
Unsur dasar yang merupakan sumber
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dalam manajemen adalah sebagai
berikut.
(1) Man (manusia)
(2) Material (bahan)
(3) Machine (mesin / alat)
(4) Methods (tata kerja)
(5) Money (uang)
(6) Market (pasar)
Unsur Manusia dalam
Manajemen
Manusia salah satu dari unsur
manajemen yang merupakan motor penggerak bagi sumber-sumbe dan lat-alat baik
yang bersifat “ Human Resources “ maupun “Non Human Resources”
dalam suatu organisasi.
Tingkatan Manajemen
Manajemen dalam organisasi, Pemimpin
(manajer) dapat dibedakan menurut tingkatan dan jenis pekerjaannya, yakni :
1)
Menurut
tingkatannya (hierarchie), pimpinan dalam organisasi dapat dikelompokkan
sebagai berikut.
(1)
Manajemen
Puncak (Top Management)
(2)
Manajemen
Media (Middle Management)
(3)
Manajemen
Rendah (Lower Management)
2)
Apabila
dilihat dari Pembagian Kerjanya,. Yaitu antara kerja “pikir” dan kerja “fisik”,
dapat dikelompokkan sebagai berikut.
(1)
Admistrative
Management, pada tingkat “Top Management “
(2)
Middle
Management, pada tingkat “Pimpinan Menengah”
(3)
Supervisory
Management, ada di tingkat “Paling Bawah”
Pada tingkatan Admistrative
Pemimpin lebih banyak menggunakan kerja pikir daripada kerja fisik
dalam memipin organisasinya, misalnya menentukan tujuan organisasi, perumuan
kebijakan, penggerakkan kelompok pimpinan pada tingkat lebih rendah dan
memikirkan hal-hal yang sifatnya lebih menyeluruh. Untuk itu “Manajerial Skill”
lebih dibutuhkan.
Pada tingkat Middle Management, dalam tugas
kegiatannya sehari-hari antara kegiatan pikir dan fisik hampir sepadan ;
kedua-duanya dilaksanakan hampir serentak dan bersama-sama. Sebaliknya pada
tingkat Supervisory Management, dalam tugasnya sehari-hari
pimpinan lebih banyak mempergunakan kerja fisik dari pada kerja pikir. Untuk
itu ia lebih banyak membutuhkan “technical Skills” daripada “Managerial
Skills”.
3.
Organisasi
Sebagai Alat Perjuangan
a.
Teori
Organisasi
Teori organisasi dikembangkan
untuk memahami dan menyelesaikan berbagia bentuk permasalahan dalam organisasi,
baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Stephen P. Robbins
bahwa, hampir semua masalah di bidang Teori Organisasi dapat disusun sebagai
jawaban terhadap salah satu dari lima pertanyaan:
1. Bagaimana
kita mengetahui bahwa sebuah organisasi itu berhasil?
2. Apa
komponen-komponen sebuah organisasi?
3. Apa yang
menentukan struktur sebuah organisasi ?
4. Pilihan-pilihan
apa yang dipunyai para manajer untuk merancang organisasi mereka dan bilamana
masing-masing harus digunakan?
5. Bagaimana
anda mengaplikasikan suatu pengetahuan tentang teori organisasi untuk
memecahkan masalah manajemen yang anda hadapi?
b.
Bentuk
Organisasi
Secara umum ada beberapa bentuk
organisasi yang selama ini dipakai atau dianggap familiar untuk diterapkan,
yaitu sebagai berikut.
a. Organisasi
Garis
Gambar
Bentuk Organisasi Garis
Organisasi garis menganut
konsep yang bersifat vertikal, yaitu dimana setiap perintah, kebijakan, aturan
dan petunjuk penugasan bersumber dari atas ke bawah. Dipelopori oleh H. Fayol
(merupakan stelses organisasi tertua) dimana penanggung jawab keputusan adalah
pimpinan, dan penanggungjawab yang tertinggi adalah pimpinan yang tertinggi,
dan seterusnya.
b. Organisasi
Fungsional
Gambar
Bagan Struktur Organisasi Fungsional
Organisasi ini memiliki
konsep yang menempatkan pelaksanaan pekerjaan secara terpisah dan setiap bagian
memiliki tanggung jawabnya masing-masing, namun tetap melakukan koordinasi
secara continue dengan tujuan agar pelaksanaan pekerjaan dapat terselesaikan
secara sempurna. Dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor (1856-1915) yang
disebut juga sebagai bapak Manajemen Modern.
c. Organisasi
Garis dan Staf
Gambar Bagan Organisasi Garis & Staf
Organisasi garis dan staf
merupakan organisasi yang dibentuk dari penggabungan model garis dan staf
dengan mempelajari beberapa kelemahan yang timbul pada kedua organisasi
sebelumnya. Faisal Affif mengatakan, agar kesatuan perintah dapat
dipertahankan, serta daya penanganan pimpinan dapat diperluas, H. Emerson telah
menyusun stelses organisasi garis dan staf, yakni suatu organisasi garis yang
dilengkapi dengan staf ahli, yang disusun sebagai fungsional staf.
Adapula
organisasi Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.
a. Organisasi
Sistem Tertutup
Organisasi yang menganut
konsep sistem tertutup adalah organisasi tersebut tidak memiliki tingkat
interaksi yang tinggi dengan lingkungan luar. Organisasi ini cenderung lebih
kaku dan itu terakumulasi dalam bentuk kebijakan yang dihasilkan. Dampak lebih jauh akan
terasa pada saat organisasi ini mengalami berbagai bentuk masalah perusahaan.
Sehingga keputusan yang dihasilkan tidak memiliki format win-win solution,
namun malah bisa jadi bersifat win-lose solution.
b. Organisasi
Sistem Terbuka
Organisasi dengan sistem
terbuka adalah organisasi yang memiliki tingkat interaksi tinggi dengan
lingkungan luar. Organisasi ini cenderung interaktif dan dinamis dalam
menanggapi setiap bentuk perubahan yang terjadi karena mengedepankan kebersamaan
dan memiliki kepedulian tinggi pada lingkungan bisnis, baik lingkungan internal
maupun eksternal.
4.
Organisasi
Sistem dalam Perspektif Manajemen Kepemimpinan
Organisasi dengan sistem
terbuka menjadi jauh lebih menarik untuk dikelola dan dipimpin, dibandingkan
dengan organisasi sistem tertutup. Karena dengan keterbukaan dalam menerima
berbagai ide dan masukan dari berbagai pihak telah menempatkan organisasi
tersebut memiliki kemampuan adaptasi tinggi dengan kondisi pasar global.
Seperti keputusan melakukan ekspansi pasar dan masuknya berbagai komisaris
serta pergantian top manajemen perusahaan, dimana semua itu dilihat sebagai
suatu keputusan untuk pembaharuan ke arah yang lebih baik.
Dalam menjalankan aktivitas
organisasi secara umum ada dua tujuan yang diinginkan, yaitu sebagai berikut.
1. Profit.
Bagi suatu organisasi yang berorientasi profit artinya organisasi tersebut
mengejar penjualan yang tinggi dengan tujuan memaksimalkan perolehan laba.
Dengan perolehan laba yang tinggi maka perusahaan akan mengalami kemakmuran
keuangan atau kesejahteraan yang layak.
2. Kontinuitas.
Pada sisi kontinuitas dituntut untuk mampu menjalankan organisasi secara jangka
panjang. Kontinuitas ini dapat dilihat dari segi pertumbuhan badan usaha
(seperti pertumbuhan omzet, laba bersih, pendapatan kotor) dan faktor-faktor
yang menunjang pertumbuhan tersebut (seperti prestise badan usaha; hubungan
yang baik dengan buruh, pelanggan dan masyarakat; selalu mengikuti kemajuan
teknologi; tanggung jawab sosial).
5.
Lingkungan
Organisasi dan Globalisasi
Lahirnya istilah globalisasi
sebenarnya merupakan bentuk penyempurnaan dari perdagangan yang berlangsung
tanpa ada batas lagi, atau lebih dalam adalah bentuk pencarian dari rasa ego
manusia untuk menikmati kehidupan duniawi ini dengan lebih lebar. Dalam era
globalisasi yang penuh dengan persaingan suatu perusahaan dituntut untuk mampu
beradaptasi dan bersaing di pasar global. Saat ini tidak ada satu perusahaanpun
yang bisa menutup diri dari pengaruh bisnis internasional.
Menurut Ricky W. Griffin,
“Bisnis internasional (international business) adalah perusahaan yang pada
dasarnya berpusat di satu negara akan tetapi memperoleh sebagian besar
sumberdaya dan pendapatan (atau keduanya) dari negara lain”. Saat ini negara
berkembang menjadi sasaran yang paling empuk untuk dimasuki oleh
perusahaan-perusahaan asing atau sering disebut dengan perusahaan
multinasional.
Perusahaan multinasional
(multinational corporation) adalah perusahaan yang memiliki kantor pusat (head
office) di negara induknya dan memiliki kantor cabang (brand office) pemasaran
serta pabrik di berbagai negara, artinya perusahaan tersebut mengambil bahan
baku pada negara dimana ia melihat potensi bahan baku tersebut tersedia dan
serta memasarkan produknya di negara yang bersangkutan dan juga ke negara lain.
Menurut Sondang P. Siagian ciri-ciri umum perusahaan multinasional adalah
sebagai berikut.
1. Beroperasi
di seluruh bagian dunia.
2. Mempekerjakan
banyak karyawan, baik asing maupun tenaga kerja lokal.
3. Menghasilkan
barang dan jasa beraneka ragam.
4. Menggunakan
teknologi canggih dalam menjalankan roda perusahaan.
5. Modal
kerja yang sangat besar.
6. Penerimaan
perusahaan adakalanya lebih besar dari anggaran belanja negara tempat
perusahaan beroperasi.
Ada banyak persoalan yang
dihadapi oleh suatu perusahaan pada saat ia akan memasuki pasar bisnis
internasional, yaitu terutama masa transisi dari konsep manajemen domestik ke
manajemen internasional. Pengubahan ini harus dilihat sebagai sebuah kebutuhan
bukan keterpaksaan. Sistem Manajemen Kinerja (SMK) dengan mengadopsi konsep dan
model bisnis internasional akan menempatkan perusahaan tersebut sejajar dengan
perusahaan-perusahaan lain di skala internasional.
Keterangan :
a. Pemilik,
karyawan, lingkungan fisik, dewan direksi, dan budaya adalah lingkungan
internal.
b. Kompetitor,
pembuat aturan, partner strategis, pemasok, dan konsumen adalah lingkungan
tugas.
c. Dimensi
internasional, dimensi politik-hukum, dimensi sosial budaya, dimensi ekonomi,
dan dimensi teknologi adalah lingkungan umum. Dimana lingkungan tugas dan
lingkungan umum tersebut diatas merupakan lingkungan eksternal.
Gambar
Kebutuhan akan Sistem Manajemen Kinerja Baru
6.
Daur
Hidup Organisasi
Secara analogi apa yang
terjadi pada suatu organisasi juga terjadi pada diri manusia, yaitu dimulai
dari fase lahir, tumbuh, dan seterusnya. Setiap fase tersebut disebut sebagai
daur hidup (life cycle). Daur hidup organisasi pada dasarnya merupakan suatu gambaran
perjalanan organisasi dari setiap tahap yang dilalui. Stephen P. Robbins
mengatakan, “Organisasi mempunyai daur hidup dimana mereka berkembang melalui
sebuah serangkaian transisi yang distandardisasikan pada saat mereka berkembang
dari waktu ke waktu”. Untuk persoalan ini kita dapat menghubungkannya dengan
Konsep Daur Hidup Produk (Product Life Cycle). Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar Daur Hidup Organisasi
Bandingkan dengan Life cycle
product yang merupakan kondisi dimana suatu produk memiliki tahap proses secara
umum, dimulai dari masa perkenalan, pertumbuhan, kematangan, hingga penurunan.
Suatu produk yang diciptakan ada masa keemasan dan juga ada masa kemunduran.
Dapat kita pahami bahwa daur hidup suatu produk itu akan fluktuatif seiring
dengan perjalanan waktu yang dilalui oleh suatu perusahaan. Adapun fase yang dijalani
oleh suatu produk adalah sebagai berikut.
1. Pada
fase I adalah masa perkenalan suatu perusahaan dalam meluncurkan produknya ke
pasaran.
2. Pada
fase II adalah masa pertumbuhan pada saat produk yang diciptakan oleh
perusahaan tersebut telah masuk ke pasaran dan mulai memiliki nilai perhatian
kepada para publik.
3. Pada
fase III adalah dimana produk perusahaan telah mencapai kematangan atau
kedewasaan yaitu produk perusahaan telah masuk ke benak konsumen dan para
konsumen telah mengenal produk tersebut memiliki kualitas dan nilai di pasaran.
4. Pada
fase IV adalah masa penurunan penjualan suatu produk.
7.
Hubungan
Antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi
Organisasi merupakan kumpulan dari
orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan, yang mana untuk mencapai
tujuan tersebut memerlukan manajemen untuk mengatur orang-orang tersebut, yang
mana manajemen tidak akan berhasil apabila tidak ada pemimpin di dalamnya dan
seorang pemimpin pun harus memiliki ilmu kepemimpinan, jadi antara
Kepemimpinan, manajemen dan organisasi merupakan suatu sistem yang tidak dapat
berdiri sendiri dan tidak dapat terpisahkan.
Setiap
organisasi dan semua organisasi apapun jenisnya pasti memiliki dan memerlukan
seorang pimpinan tertinggi atau manajer tertinggi yang harus menjalankan
kegiatan kepemimpinan (leadership) atau manajemen (management) bagi keseluruhan
organisasi sebagai satu kesatuan. Keberadaan pemimpin di suatu organisasi yang
menjalankan fungsinya secara baik diharapkan lebih jauh akan mampu mewujudkan
berbagai rencana serta strategi organisasi secara utuh. Sondang P. Siagian
menjelaskan bahwa fungsi-fungsi kepemimpinan terdiri dari;
1. Pimpinan
sebagai penentu arah
2. Pimpinan
sebagai wakil dan juru bicara organisasi.
3. Pimpinan
sebagai komunikator yang aktif.
4. Pimpinan
sebagai mediator, dan
5. Pimpinan
sebagai integrator
Seyogyanya pemimpin paham
bahwa posisinya sebagai pemimpin disebuah organisasi adalah amanah. Secara
konsep manajemen kepemimpinan jabatan memang amanah, artinya seseorang
ditempatkan sebagai pemimpin bertugas untuk melakukan tindakan sesuai dengan
aspirasi banyak pihak, khususnya mereka yang langsung berada di bawah
kendalinya. Ada beberapa solusi secara umum dalam menyelesaikan berbagai
masalah di bidang organisasi, yaitu:
a. Melakukan
evaluasi terhadap keberadaan organisasi tersebut secara rutin.
b. Manajemen
organisasi adalah mengedepankan konsep button up jika ingin merubah konsep
organisasi dari model domestik ke internasional.
c. Manajemen
organisasi dalam mengubah bentuk organisasi harus bercermin pada konsep
representatif.
d. Dalam
era globalisasi saat ini akan lebih baik jika suatu organisasi menerapkan
konsep sistem terbuka untuk mewujudkan visi dan misi yang membutuhkan konsep
“high adaption”.
Menyelesaikan
masalah yang dianggap serius dengan berkonsultasi pada para ahli manajemen.
F.
Rangkuman
Kepemimpinan
adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen.
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi
orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup
kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan,
pengorganisasian dan pengawasan. Tujuan kepemimpinan merupakan kerangka ideal /
filosofis yang dapat memberikan pedoman bagi setiap kegiatan pemimpin,
sekaligus menjadi patokan yang harus dicapai. Sehingga tujuan kepemimpinan agar
setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang inginkan secara
efektif dan efisien.
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Atau lebih jelasnya manajemen dapat
didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentuakn,
menginterpretasikan, dan pengorganisasian (organizing), penyusunan
personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading),
dan pengawasan (controlling).
Organisasi adalah wadah serta proses
kerjasama sejumlah manusia yang terkait dalam hubungan formal dalam rangkaian
hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Fungsi-fungsi organisasi adalah sebagai
berikut. (1) Mengatur tugas dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya; (2) Mencegah
kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang dihadapi; (3) Mencegah
kesimpangan kerja; (4) Menentukan pedoman-pedoman kerja.
Karakteristik kepemimpinan
a.
Sifat-sifat
Rasul sebagai etos kepemimpinan
b.
Tipe-tipe
kepemimpinan
1. Tipe Otoriter (autocratic)
2. Tipe Demokratis atau Partisifasi
3. Sedang pada tipe yang terakhir
c.
Dasar-dasar
manajemen
d.
Unsur
manusia dalam manajemen
1. Tingkatan
Manajemen
2.
Admistrative Pemimpin
3.
Middle Management
4.
Supervisory Management,
e.
Model-model
manajemen
Organisasi sebagai alat perjuangan
a.
Teori-teori
organisasi
b. Bentuk-bentuk organisasi
c.
Struktur
organisasi
Dalam menjalankan aktivitas organisasi
secara umum ada dua tujuan yang diinginkan, yaitu:
1. Profit.
Bagi suatu organisasi yang berorientasi profit artinya organisasi tersebut
mengejar penjualan yang tinggi dengan tujuan memaksimalkan perolehan laba.
Dengan perolehan laba yang tinggi maka perusahaan akan mengalami kemakmuran
keuangan atau kesejahteraan yang layak.
2. Kontinuitas.
Pada sisi kontinuitas dituntut untuk mampu menjalankan organisasi secara jangka
panjang. Kontinuitas ini dapat dilihat dari segi pertumbuhan badan usaha
(seperti pertumbuhan omzet, laba bersih, pendapatan kotor) dan faktor-faktor
yang menunjang pertumbuhan tersebut (seperti prestise badan usaha; hubungan
yang baik dengan buruh, pelanggan dan masyarakat; selalu mengikuti kemajuan
teknologi; tanggung jawab sosial).
Lahirnya
istilah globalisasi sebenarnya merupakan bentuk penyempurnaan dari perdagangan
yang berlangsung tanpa ada batas lagi, atau lebih dalam adalah bentuk pencarian
dari rasa ego manusia untuk menikmati kehidupan duniawi ini dengan lebih lebar.
Dalam era globalisasi yang penuh dengan persaingan suatu perusahaan dituntut
untuk mampu beradaptasi dan bersaing di pasar global.
Daur
hidup organisasi pada dasarnya merupakan suatu gambaran perjalanan organisasi
dari setiap tahap yang dilalui. Stephen P. Robbins mengatakan, “Organisasi
mempunyai daur hidup dimana mereka berkembang melalui sebuah serangkaian
transisi yang distandardisasikan pada saat mereka berkembang dari waktu ke
waktu”.
Organisasi merupakan kumpulan dari
orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan, yang mana untuk mencapai
tujuan tersebut memerlukan manajemen untuk mengatur orang-orang tersebut, yang
mana manajemen tidak akan berhasil apabila tidak ada pemimpin di dalamnya dan
seorang pemimpin pun harus memiliki ilmu kepemimpinan, jadi antara
Kepemimpinan, manajemen dan organisasi merupakan suatu sistem yang tidak dapat
berdiri sendiri dan tidak dapat terpisahkan.
G.
Pustaka
Zeqjs. 2015. Materi Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi. Online : tersedia pada https://zeqjs.wordpress.com/2015/10/17/materi-kepemimpinan-dan-manajemen-organisasi/ diakses tanggal 24 noember 2018.
Rohmah,
U. N. 2015. Makalah Organisasi dan
Manajemen Kepemimpinan. Online :
tersedia pada https://www.academia.edu/29180429/MAKALAH_ORGANISASI_DAN_MANAJEMEN_KEPEMIMPINAN.doc
diakses tanggal 24 November 2018.
Komentar
Posting Komentar